How change display resolution settings using xrandr (Repost from www.ubuntugeek.com)
0 komentar Diposting oleh dayat jam 09:56Xrandr is used to set the size, orientation and/or reflection of the outputs for a screen. It can also set the screen size. There are a few global options; the rest modify a particular output and follow the specification of that output on the command line. First you need to enter the following command $ xrandr This will display the allowed resolutions Sample output Screen 0: minimum 320 x 200, current 1024 x 768, maximum 4096 x 4096 If you want to add a mode with resolution 1024X768, you can enter the following command: (The output is shown following.) $ cvt 1024 768 Sample output # 1024×768 59.92 Hz (CVT 0.79M3) hsync: 47.82 kHz; pclk: 63.50 MHz Now you need to create a modeline $ xrandr --newmode copy the modeline of the previous output to the place mode line $ xrandr --newmode “1024x768_60.00″ 63.50 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync Now you need to add the above mode using the following command $ xrandr --addmode VGA1 1024x768_60.00 here for VGA1 you have to use what ever that was there for $ xrandr output $ xrandr --output VGA1 --mode 1024x768_60.00 Running these would change your resolution but this is temporary.these steps were done to make sure that these commands work Since above command is not permanent sollution to add new resolution, you need to edit /etc/gdm/PreSession/Default xrandr --newmode “1024×768″ 70.00 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync xrandr --addmode VGA1 1024x768_60.00
Open the terminal and run the following commands
VGA1 connected 800×600+0+0 (normal left inverted right x axis y axis) 267mm x 200mm
800×600 85.1* +
640×480 75.0 60.0
720×400 70.1
Modeline “1024x768_60.00″ 63.50 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync
Enter followings at the end of file /etc/gdm/PreSession/Default
kita bisa mengkompress semua file-file setingan tersebut, atau hanya memilih folder-folder tertentu. kalau saya hanya memilih folder2 yang sekiranya akan berefek pada setingan tampilan saja. Folder-folder yang akan saya kompress menjadi 1 file meliputi : .config, .gconf, .gconfd, .gnome, .nautilus, serta folder Desktop.
Banyaknya file / folder yang dikompress nantinya akan berpengaruh terhadap waktu booting, karena semakin banyak file yang dikompress maka semakin lama waktu yang dibutuhkan ketika mengekstrak kembali.
Cara mengkompress di Ubuntu sangat sederhana, kita tinggal memilih folder2 mana saja yang akan dikompress kemudian di klik kanan dan pilih "create archive" dan dikasih nama sesuai keinginan kita. format archive biasanya saya memakai format .tar.gz
3. Memindahkan file archive (kompresan) dari home ke / (root) agar file yang telah kita buat tidak bisa di delete user dan memudahkan ketika mengekstrak kembali.
Caranya dengan melalui terminal : sudo mv /home/user/kompres.tar.gz /
4. Modifikasi sedikit file /etc/init.d/rc tujuannya agar file yang dikompress tadi dapat diekstrak ketika restart.
Caranya dapat melalui terminal : sudo gedit /etc/init.d/rc
dan tambahkan baris berikut di posisi paling bawah sebelum trap - EXIT
rm -rf /home/user/Desktop/*
cd /
tar -xzvf kompres.tar.gz -C /home/user
Setelah langkah2 diatas dilakukan, setingan akan dikembalikan ke posisi waktu kita membuat setingan awal di langkah 1 setelah restart.