Xrandr is used to set the size, orientation and/or reflection of the outputs for a screen. It can also set the screen size. There are a few global options; the rest modify a particular output and follow the specification of that output on the command line.
Open the terminal and run the following commands

First you need to enter the following command

$ xrandr

This will display the allowed resolutions

Sample output

Screen 0: minimum 320 x 200, current 1024 x 768, maximum 4096 x 4096
VGA1 connected 800×600+0+0 (normal left inverted right x axis y axis) 267mm x 200mm
800×600 85.1* +
640×480 75.0 60.0
720×400 70.1

If you want to add a mode with resolution 1024X768, you can enter the following command: (The output is shown following.)

$ cvt 1024 768

Sample output

# 1024×768 59.92 Hz (CVT 0.79M3) hsync: 47.82 kHz; pclk: 63.50 MHz
Modeline “1024x768_60.00″ 63.50 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync

Now you need to create a modeline

$ xrandr --newmode

copy the modeline of the previous output to the place mode line

$ xrandr --newmode “1024x768_60.00″ 63.50 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync

Now you need to add the above mode using the following command

$ xrandr --addmode VGA1 1024x768_60.00

here for VGA1 you have to use what ever that was there for $ xrandr output

$ xrandr --output VGA1 --mode 1024x768_60.00

Running these would change your resolution but this is temporary.these steps were done to make sure that these commands work

Since above command is not permanent sollution to add new resolution, you need to edit /etc/gdm/PreSession/Default
Enter followings at the end of file /etc/gdm/PreSession/Default

xrandr --newmode “1024×768″ 70.00 1024 1072 1176 1328 768 771 775 798 -hsync +vsync

xrandr --addmode VGA1 1024x768_60.00


Trees for Life

Luna Maya ikut ambil bagian
Antusiasme masyarakat untuk melihat (artisnya)

Akhir-akhir ini sering liat spanduk Djarum Trees for Life disepanjang jalur Kudus-Semarang. Djarum Trees for Life ini merupakan aksi Bakti Lingkungan yang dilakukan oleh Djarum, yaitu dengan penanaman Pohon Trembesi disepanjang jalur mulai dari Kudus sampai Semarang. Aksi penanaman pohon ini dilakukan bertahap oleh Djarum, karena setidaknya aku pernah melihat 3 kali aksi ini dilakukan di 3 titik yang berbeda dari bulan kemarin. Aksi ini juga selalu diramaikan oleh artis-artis yang sengaja dilibatkan oleh Djarum, diantaranya Luna Maya, Nugie, dan yang terakhir Iwan Fals yang diajak meramaikan aksi di hari ini 27 Mei 2010.

Semoga dengan acara ini, beberapa tahun lagi jalan sepanjang jalur Kudus-Semarang bisa teduh dengan adanya pohon-pohon trembesi disamping kiri dan kanan jalan dan tidak panas sekali seperti saat ini. Pastinya nantinya akan mengurangi racun2 dari CO2 yang tinggi sekali disepanjang jalur pantura terutama di jalur Kudus-Semarang, dan diharapkan efeknya nanti dapat mengurangi dampak dari pemanasan global yang saat ini sudah terjadi.

Bagi admin warnet tentunya akan merepotkan kalau harus sering memperbaiki setingan komputer yang terkadang berubah karena pelanggan yang usil atau karena ketidaktahuan pelanggan. Pada Sistem Operasi Ubuntu, hal yang paling sering terjadi adalah panel yang hilang, menu launcher yang hilang atau perubahan posisi, dan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan di desktop. Pastinya akan sangat menjengkelkan kalau harus memperbaiki perubahan2 kecil tersebut secara terus-menerus, karena sebagai admin warnet pastinya harus menangani jumlah komputer yang tidak sedikit. Kalau di Windows kita mengenal software "Deep Freeze" atau semacamnya. Namun di Linux, khususnya Ubuntu kita belum mengenal program seperti itu.

Trik sederhana yang akan dibahas kali ini sebenarnya tidak dapat disamakan dengan penggunaan program Deep Freeze dan semacamnya di windows, karena trik ini hanya akan mengunci setingan user yang hanya berupa penempatan panel, launcher2, dan hal2 yang berhubungan dengan tampilan desktop. Berbeda dengan program semacam deep freeze yang juga akan mengunci semua setingan dan sistem, sehingga tidak memungkinkan terjadi perubahan sistem ketika program ini dijalankan. Tetapi trik ini masih memungkinkan perubahan sistem seperti instalasi program baru dan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan sistem masih dimungkinkan dilakukan, tentunya bagi yang mengetahui password root karena perubahan sistem di ubuntu mengharuskan akses sebagai root.

Prinsip kerja trik sederhana ini adalah mengompres setingan kedalam 1 file kemudian file tersebut akan diekstrak kembali ketika komputer restart. Sehingga jika terjadi perubahan setingan, maka setingan tersebut akan diubah kembali ketika komputer restart karena file setingan yang diubah akan diganti lagi dengan file yang diekstrak tersebut.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat setingan tampilan terbaik sesuai dengan yang kita inginkan, misal merubah wallpaper, merubah posisi panel, menambah shortcut launcher di panel maupun di desktop, dll.
sebagai catatan bahwa di ubuntu semua setingan oleh user akan ditempatkan di home user dengan berupa folder-folder yang sifatnya hidden, jadi kita bisa melihat semua file setingan dalam folder-folder tersebut dengan cara mengklik view kemudian show hidden files.

2. Mengkompress file-file setingan (file-file hidden) menjadi 1 file.
kita bisa mengkompress semua file-file setingan tersebut, atau hanya memilih folder-folder tertentu. kalau saya hanya memilih folder2 yang sekiranya akan berefek pada setingan tampilan saja. Folder-folder yang akan saya kompress menjadi 1 file meliputi : .config, .gconf, .gconfd, .gnome, .nautilus, serta folder Desktop.
Banyaknya file / folder yang dikompress nantinya akan berpengaruh terhadap waktu booting, karena semakin banyak file yang dikompress maka semakin lama waktu yang dibutuhkan ketika mengekstrak kembali.
Cara mengkompress di Ubuntu sangat sederhana, kita tinggal memilih folder2 mana saja yang akan dikompress kemudian di klik kanan dan pilih "create archive" dan dikasih nama sesuai keinginan kita. format archive biasanya saya memakai format .tar.gz

3. Memindahkan file archive (kompresan) dari home ke / (root) agar file yang telah kita buat tidak bisa di delete user dan memudahkan ketika mengekstrak kembali.
Caranya dengan melalui terminal : sudo mv /home/user/kompres.tar.gz /

4. Modifikasi sedikit file /etc/init.d/rc tujuannya agar file yang dikompress tadi dapat diekstrak ketika restart.
Caranya dapat melalui terminal : sudo gedit /etc/init.d/rc
dan tambahkan baris berikut di posisi paling bawah sebelum trap - EXIT
rm -rf /home/user/Desktop/*
cd /
tar -xzvf kompres.tar.gz -C /home/user

Setelah langkah2 diatas dilakukan, setingan akan dikembalikan ke posisi waktu kita membuat setingan awal di langkah 1 setelah restart.


Foto Panorama SE K550i


foto ini diambil dengan HP SE K550i dengan setting panorama. pengambilan gambar dilakukan 3 kali

Postingan Lama